Balur Divine sebagai Paradigma Baru Pengobatan



Seminar dan Bedah Buku "Divine Kretek ; Rokok Sehat"
di Universitas Muria Kudus (UMK), Sabtu (31/03).

 
KUDUS  -  Radikal bebas adalah penyebab utama hampir semua penyakit. Radikal bebas masuk ke dalam tubuh melalui polusi udara, makanan, tambalan gigi amalgam, kosmetik dan sebagainya. Radikal bebas menjadi racun yang menyebabkan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan diri sendiri tidak berjalan maksimal. Namun, selama ini yang dituduh sebagai penyebab utama penyakit adalah rokok. Padahal, nikotin rokok justru sebagai zat peluruh radikal bebas.

Demikian dikatakan Prof. Dr. dr. Sarjadi, Sp. PA (K), Guru Besar Patalogi Anatomi  Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang yang juga Rektor Universitas Muria Kudus dalam Seminar Nasional dan Bedah Buku "Divine Kretek - Rokok Sehat" di Auditorum UMK, Sabtu (31/03). “Nenek moyang kita dan suku Indian misalnya, telah menjadikan tembakau sebagai obat berbagai sakit,” kata Sarjadi.

Namun, sejak  era industrialisasi, nikotin dalam tembakau mulai terpapar radikal bebas yang disebabkan polusi dari industri dan transportasi. Sehingga kandungan positif pada nikotin tertutup tercemar radikal bebas. “Jika radikal bebas pada nikotin berhasil dibersihkan, maka tembakau justru menjadi obat,” tambahnya.

Upaya membersihkan tembakau dari radikal bebas itu berhasil dilakukan oleh DR Greta Zahar (pakar fisika nuklir) dan Prof Sutiman B. Soemitro (pakar Bio Molekuler Universitas Brawijaya Malang). Memalui pendekatan Nanoteknologi, keduanya berhasil mengembangkan rokok yang bebas dari radikal bebas dan bahkan asapnya berfungsi sebagai scavenger (penangkap dan penjinak) radikal bebas. Temuan itu diberi nama Divine Kretek. “Divine kretek adalah rokok sehat dan obat bagi sejumlah penyakit,” kata Sarjadi.

Dalam buku yang diterbitkan oleh MBPI (Masyarakat Bangga Produk Indonesia)  tersebut juga dijelaskan, Divine Kretek dipadukan dengan metode pengobatan balur yang juga menggunakan pendekatan nanoteknologi. Paduan keduanya selanjutnya disebut Balur Divine.

Dr Saraswati, M.Psi (Direktur Lembaga Peneletian Peluruhan Radikal bebas Malang) yang juga sebagai panelis Bedah Buku mengatakan,  Balur Divine, adalah detoksifikasi radikal bebas dengan teknik membalurkan (melulurkan) sejumlah formula menggunakan pendekatan Nanoteknologi. Detoksifikasi dengan Balur Divine mampu menghilangkan radikal bebas secara efektif, karena pendekatan nanoteknologi mampu memperkecil gelembung toksin/racun menjadi ukuran nano (seper semiliar meter), sehingga racun dapat keluar dari tubuh tanpa menimbulkan luka. “Balur Divine adalah paradigma baru pengobatan penyakit,” kata dr Saraswati.

Proses balur, diantaranya dengan minum formula asam amino tertentu, yang mampu mengambangkan zat radikal dari dalam tubuh. Proses balur juga harus dilakukan di atas lempeng tembaga (Cu) yang terhubung dengan bumi (grounding) dan ditutup aluminium foil. Hasilnya, zat radikal yang keluar dari tubuh yang sarat muatan listrik negatif, akan menumbuk lempeng tembaga dan alumunium foil, lalu dialirkan dan dinetralkan ke bumi (grounded).

Dr Tony Priliono, pengelola Rumah Sehat “Griya Balur Muria” Kudus mengatakan, Balur Divine efektif  meluruhkan radikal bebas penyebab berbagai penyakit, terutama penyakit degenerative seperti kanker, stroke, jantung, asam urat dan sebagainya. “Juka untuk mengobati anak autis,” ujarnya. selain di kudus, rumah sehat terapi Balur Divine sebelumnya sudah dibuka di Jakarta, Malang dan Semarang.

Pembicara yang lain, DR Kusnanto Anggoro (Peneliti Center for Strategic and International Studies/CSIS Jakarta)  mengatakan, temuan Divine Kretek memberikan semangat dan harapan kebangkitan yang berdampak pada sosial dan politik bangsa Indonesia. “Harus ada upaya menyempurnakan temuan tersebut secara berkesinambungan,” katanya.

Sementara panelis lain, budayawan Mphamad Sobari mengatakan, temuan Divine Kretek seyogyanya bisa membuka fikiran kelompok anti tembakau yang selama ini hanyut pada stigma bahwa tembakau harus dimusihi karena sumber penyakit. (Farih/Hoery-Portal)
Sumber : www.umk.ac.id

0 komentar:

Posting Komentar

 
Didesain oleh Puskindo | Dipersembahkan untuk Sivitas Akademika - Universitas Muria Kudus